Selasa, 12 Juli 2011

From "Anggun Cipta"

Sebelumnya saya sebagai penulis, meminta maaf kepada Anggun Cipta (Baca: Twitter Anggun Cipta : @Anggun_Cipta) karna saya belum punya izin copas kata-kata dari TimeLine twitternya. Tetapi, jika anggun membaca ini, saya ingin mengatakan padanya;"Jujur, sedari kecil aku fansmu yang paling gila. Tapi aku tetap menjadi diriku. Maksud saya, saya tak ikut campur atas pertikaian Anggun Cipta dan para haters, tapi saya berharap orang mencintai Anggun tetap berdoa agar Anggun Cipta tetap berkarya dan dilimpahkan berkah dan berkat oleh tuhan. Dan untuk haters? Maaf saya tak pernah punya waktu untuk kalian!! I LOVE YOU PARIS, YOU ARE VERY "ANGGUN""


@Anggun_Cipta ( Baca: From "Anggun Cipta")
Temen2ku 98% gay, jadi klo skrg termasuk salah satu icon gay ya seneng banget :)

Heran dan sedih : ternyata masih byk org yg berpikir bhw jadi gay itu bkn sesuatu yg normal.. Itu namanya diskriminasi dan picik!

Sesama manusia nggak boleh kita menghakimi orang lain hanya krn mereka berbeda dgn kita itu namanya diskriminasi, seharusnya kita toleransi

Org2 yg menghina atau mengucilkan gay buat aku = orang yg rasis! Harusnya kalian malu dan minta maaf karna kita semua ciptaan Tuhan.

Orientasi seksual seorg bkn urusan org lain. Jd gay itu bkn penyakit, bkn kelainan,bkn pilihan. Gay atau hetero sama aja di mata Tuhan.

-----------------------------------
Perkenalkan, namaku Allan.
Jujur saja, aku seorang gay.
Dan dia pacarku. Tapi aku tak sberuntung dia. Dinegaraku, sangat berbeda dengan negara nya.
Dia Richie, maaf aku tak menyebut negara asalnya.

Bbrapa tahun yang lalu telepon genggamku ketinggalan di laci kelas. Sewaktu dirumah, aku berpikir bahwa telepon genggamku telah hilang. Aku selalu menghubunginya dan tak ada yang mengangkatnya, dan ketika aku mengingatnya kembali, aku meletakknya di laci kelas ketika aku baru menerima pesan singkat dari Richie.

Ntahlah, aku pkir tak ada seorangpun yang bakalan menemukannya. Tapi, .....

Singkat cerita, aku sudah berjalan dikoridor disamping kelas untuk mengambil kembali telepon genggamku dan,.. Aku sudah tak menemukannya lagi.

Oke, ini Indonesia, telepon genggam bukan barang mewah dan bukan lagi gaya hidup, tapi kebutuhan hidup.

Ku banting ke lantai babiku tercinta, maksudku celengan babiku. Dan maaf aku bukan seorang yang rajin menabung, tapi nyawa babi tersebut mampu membeli telepon genggam.

Dan isi pesanku,
"Teman-teman, ini nomor telepon genggamku yang baru, yang kmarin sudah hilang."
Dan sekejap, bukan balasan dari teman yang datang, tapi kebanyakan gay yang mengajak berkenalan, dan anehnya mereka masih membudayakan cinta semalam.

keberuntungan sperti menjauh dariku, dan seminggu kemudian aku menjadi tatapan mata teman-teman di kelasku. Ternyata, si penemu (Baca: Aku menyebutnya "Pencuri") itu adalah iblis sejati. Ntahlah, aku tidak malu jika mreka tahu bahwa aku gay, tapi aku sangat malu jika mreka yang percaya tuhan masih saja menghina ciptaan tuhan seperti aku. Jadi, siapa yang mreka hina?

-----------------------------------
Terimakasih buat seseorang yang menyumbangkan ceritanya pada saya. I'm proud of you!!

I am Teddy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar