Maafkan aku karena begitu terkejut malam itu kau tidak ikut minum.
"Apakah ada yang tidak beres?" Aku bertanya. Tak biasanya kau menolak minum alkohol selepas kerja.
"Kau saja yang minum," Ujarmu. "Minumlah untuk kita berdua."
Jadi aku memesan dua manhattan. Aku tidak tahu apakah sebaiknya menawarimu seteguk. Aku tidak tahu bakal semudah ini menaklukkanmu, sekali ini, aku berhenti minum.
"Ada apa?" Tanyaku.
Setelah keheningan sesaat yang dramatis, kau berucap, benar-benar serius, "Aku hamil." Lalu kau tertawa.
Aku tertawa meskipun tidak merasa ingin tertawa. Aku mengangkat gelas Manhattanku, menelengkannya sedikit kearahmu, lalu bertanya, "Anak siapa?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar