Aku berjalan dikesepian sekarang. Tak terasa hujan tadi juga membuat jalanan ini sunyi. Bukan bukan!! Bukan cuma jalanan ini, tepat nya kota ini. Tapi aku sudah merasakan ada yang mengikuti ku dari belakang.
Tetapi rumahku dua blok lagi dari sini, aku terus mempercepat langkah kaki ku. Dan,Dia menangkapku, menutup mulutku.
Aku melihat pelakunya. Dia menusuki perutku dengan pisaunya. Lalu temannya memutuskan tangan kananku dengan pisau yang terlihat seperti indahnya bintang dilangit sana. Aku suka kilauannya ketika akan memutuskan tanganku. Tapi bintang itu tidak bersinar lagi stelah darahku mewarnai nya..
Aku melihat mereka menyeret-nyeret ku dan memutuskan leher ku lagi. Kemudian aku tak merasakan kakiku lagi. Ternyata mereka sudah membuang tangan kakan dan kaki kiri ku ke dalam selokan itu.
dan skarang, aku berada dikegelapan. Aku mendengar salah satu mereka mengatakan,"Pak, kami berhasil membunuh anak perempuan itu, kami memutilasinya dengan sangat baik pak"...
Dikegelapan ini aku merasakan bahwa mereka berhenti berjalan, dan mereka kembali membuka bungkusan hitam itu dan menyayat wajahku hingga hancur, lalu pria itu menguliti wajahku, tak sengaja aku melihat gantungan di lehernya yang bertuliskan bahwa dia seorang dokter bedah.
Lalu aku melihat dia mengambil telepon genggamnya dan menelpon ayahku. Dia mengatakan bahwa aku telah mati dimutilasi lalu dibuang kesungai. Disore itu, aku melihat ayahku datang menangis.
Padahal aku ingin sekali membalas surat yang diberikan ayahku kemarin. Tapi tidak akan terbalas lagi untuk selamanya. Bukan karna aku telah mati, tapi karna kedua pria itu mencungkil mataku dan membuang nya kesungai. yang terkahhir kali kulihat ialah ketika ikan datang dan aku tak tau lagi yang terjadi.
Dan kantung plastik ini, aku tak tau dimana. yang kudengar ialah anak-anak kecil berlari-lari dan seprti bermain air. Salah satu dari mereka mengatakan,"hey, aku mnemukan surat, lihat sini!!"
Dan salah satu temannya mengatakan,"bacakan-baca donk!!"
Dan anak yang mnemukan surat itu membacanya,
Medan, 29 oktober 2010
Untuk anak ku tercinta
Maaf ayah tak bisa datang di wisuda mu nak. Kamu juga sudah tau klau ayah hari ini akan transplantasi ginjal ayah.
Kuharap kamu mengerti. Dan ayah sudah diberitahu temanmu, katanya nilai indeks prestasimu yang paling baik di fakultasmu. Maaf atas kejadian sewaktu ayah mengusir mu dari rumah. Itu bukan maksud ayah! Ayah cuma mau kamu lebih mandiri, dan sekarang kamu sudah membuktikannya
Dari yang paling kamu benci,
Ayah..
Penulis : I am Teddy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar