Kencan keenam, (mungkin ketujuh) kita. Aku yang masak dan engkau bersikeras mencuci piring. Kau bahkan tidak mengizinkan aku mengerinkang. Lalu setelah kau selesai, wangi busa sabun, kau duduk bersandar dan kutuangkan bagimu segelas anggur murahan. Kau meletakkan kakimu dipangkuanku, mengenyakkan tubuhmu seakan-akan kita baru saja mengadakan jamuan makan bagi seribu orang dan hanya kau saru-satunya pelayan di sana.Haning. Aku masih takut menghadapi setiap jeda dalam percakapan kita, takut bahwa inilah dia, saat ketika kita tidak memiliki apa-apa lagi untuk di ucapkan. Aku masih mencoba untuk membuatmu terkesan, dan aku masih ingin dibuat terkesan oleh mu, supaya aku bisa menceritakan potongan-potongan kekagumanmu kepada teman-temanku, meyakinkan diri sendiri bahwa ini mungkin terjadi.
"Kalau kau sebuah negara," kataku, "Lagu apa yang akan menjadi lagu kebangsaanmu?"
Maksudku lagu yang sudah ada -- What a wonderful word atau Que Sera Sera, atau sesuatu yang dijadikan kelakar, seperti Hey Ya! (" Lebih dari segalanya, aku ingin negaraku diguncang-guncang seperti poto polaroid.")
Tapi kau malah menyahut, "Harus lagu blues." Lalu kau menerawang memandang langit-langit, memejamkan mata, dan mulai menyanyikan sepotong lagu blues.
Nuh-nah-nuh-nuh
Pekerjaanku membuatku lelah
Nuh-nah-nuh-nuh
Tapi aku harus bayar sewa
Nuh-nah-nuh-nuh
Orangtuaku tak pernah mencintaiku
Nuh-nah-nuh-nuh
Membuat emosiku kacau-kacau
Nuh-nah-nuh-nuh
Aku tahu untuk apa aku disini
Nuh-nah-nuh-nuh
Mencuci piringmu sampai bersih
Nuh-nah-nuh-nuh
Hati-hati dengan keinginanmu
Nuh-nah-nuh-nuh
Karna kau tak tahu hampir semua keburukanku
Nuh-nah-nuh-nuh
Jadi banyak laki-laki
Nuh-nah-nuh-nuh
Jatuh kedalam perangkap ini
Nuh-nah-nuh-nuh
Tapi aku harus memberitahumu
Nuh-nah-nuh-nuh
Kau mungkin harus membuat peta baru.
Nuh-nah-nuh-nuh
Karena aku adalah negara yang bangga
Nuh-nah-nuh-nuh
Itu tertulis pada benderaku
Nuh-nah-nuh-nuh
Ini dunia yang brengsek, bung
Nuh-nah-nuh-nuh
Jadi sebaiknya buat aku tertawa
Lalu kau berhenti dan membuka mata menatapku. Aku bertepuk tangan.
"Jangan duduk saja bertepuk tangan," katamu, "Pijat kaki penyanyi blues ini."
Kau tak pernah menanyakan apa lagu kebangsaanku. Tapi tidak mengapa, karena sampai sekarang aku tahu bagaimana menjawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar