“INI YANG AKU RASAKAN SAAT ITU..”

Hidup disampingmu saat itu,
seperti ini:

Aku tersenyum,
Tapi kamu tak memperhatikan.

Aku bercanda,
Tapi kamu tak tertawa.

Aku menyentuh tanganmu,
Tapi kamu tak merasakan.

Aku menghormatimu,
Tapi kamu terlalu sibuk minta dipuji.

Aku memperhatikanmu,
Tapi kamu sibuk memperhatikan yg lain.

- Rembulan didalam kelambu

“Hendak kemana kau?” lantang suara lelaki itu diantara suara jangkrik yang bernyanyian.

Perempuan itu tak menjawab, tak bergeming, dan tak hendak pula menengok. Aroma tubuhnya memenuhi ruang udara pekat yang dingin menepikan malam. Seraut wajah melekuk indah menelisik rasa di hati.

- Celoteh tukang koran

Sungguh kaget, ketika mendengar celoteh tukang Koran
bercerita melebihi para pakar pemerintahan
oh.., mungkin karena sebelum di jual, mereka baca dulu korannya

Eksekutif, legislatif, dan yudikatif
dia tak kenal, yang dia kenal adalah Kamtib
yang kerap mengusir, saat berburu receh di jalanan

- Surat Cinta Untuk Rumput dan Selokan

Aku menuliskan syair ini diatas trotoar, ditemani sekaleng mochacino pemberian temanku.

Ingin sekali kutuliskan surat cinta pada rumput yang bergoyang, dan ucapkan berjuta kasih dan maaf kepada dedaunan.

- Berahi

Sehabis seks, ketika panas masih menggantung dan kebanyakan yang ada hanya engahan nafas, saat sentuhan masih tersisa dan kebanyakan yang ada hanya perenungan.. Rasanya seolah-olah seluruh dunia dapat diciutkan hingga tinggal suara petikan seutas dawai, dan satu-satunya hal yang terpikir olehku saat mendengarnya adalah kau. Terkadang hasrat adalah udara; terkadang gairah adalah cairan. Dan sesekali, ketika segala sesuatu berupa udara dan cairan, nafsu menjadi padat, dan tubuh adalah magnet yang menarik bobotnya.

- Hanya dipahami segelintir orang

Joanna-lah yang pertama kali memperhatikannya, kita kerumahnya untuk makan malam, dan ia mengatakan sesuatu tentang dapat melihat wanita di sebrang jalan berlatih yoga setiap pagi, dan betapa aneh kelihatannya kalau kau menontonnya dari jauh.

- Gelisah

Aku bersumpah takkan pernah mengajakmu menonton opera lagi.

- Deodoran

"Sama sekali tidak menarik, beraroma seperti baking powder," tukasku.

"Baking soda," kau membetulkan.

"Jadi kalau ingin membuat kue, aku bisa menuangkan sedikit mentega, tepung, dan gula ke ketiakmu...."

- Lagu Kebangsaan

Kencan keenam, (mungkin ketujuh) kita. Aku yang masak dan engkau bersikeras mencuci piring. Kau bahkan tidak mengizinkan aku mengerinkang. Lalu setelah kau selesai, wangi busa sabun, kau duduk bersandar dan kutuangkan bagimu segelas anggur murahan. Kau meletakkan kakimu dipangkuanku, mengenyakkan tubuhmu seakan-akan kita baru saja mengadakan jamuan makan bagi seribu orang dan hanya kau saru-satunya pelayan di sana.

- Sesuatu yang sudah tidak pada zamannya

"Aku akan mengambil kuda dan kereta," kau akan berujar.
Dan akupun menyambut, "Padahal kusangka kita akan naik kapal amfibi!"

- Menyendiri

Sudah menjadi kebiasaanku, sejak SMP, untuk melontarkan pertanyaan itu :
"Apa yang kau pikirkan?"
Itu selalu merupakan tindakan putus asa, dan aku terus bertanya, meskipun tahu hasilnya tak pernah seperti yang kuinginkan.

- Sama

Aku memperhatikan di profilmu bahwa kau mengatakan menyukai Charlotte's Web. Maka kita berbincang-bincang tentang hal itu pada kencan pertama, tentang bagaimana film tersebut sangat indah bagi kita, dan bahwa momen yang paling sedih bukan ketika Charlotte mati, melainkan ketika sepertinya semua anaknya akan meninggalkan Wilbur juga.
Pada akhirnya, pentingkah bagi kita berbagi hal ini? Pentingkah bahwa kita sama-sama minum kopi pada malam hari dan bahwa kita kebetulan pergi ke Barcelona pada musim panas setelah tahun terakhir kita di SMA? Pada akhirnya, apakah bisa dibilang penting bahwa kita sama-sama mudah geli dan sama-sama lebih menyukai anjing dari pada kucing? Sungguh, bukankah fakta-fakta ini hanyalah isyarat sampai masa depan sungguh-sungguh dapat menyatakan dirinya?
Kita sedang melukis menurut angka, dan kita mulai dengan warna hijau. Karena kebetulan sama-sama warna favorit kita. Dan itu, kita tahu, pasti berarti sesuatu.

- Sesuatu yang abstrak

Cinta adalah sesuatu yang abstrak. Lalu ada malam-malam ketika aku tidur sendirian, ketika aku bergelung memeluk bantal yang bukan dirimu, ketika aku mendengar suara langkah yang bukan langkah-langkahmu. Aku tak dapat membangkitkan keberadaanmu dengan sempurna. Dan sebagai gantinya, aku harus merengkuh gagasan tentang dirimu.